BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 19 Maret 2011

REALITA KEHIDUPAN " PERNIKAHAN BEDA AGAMA"

Salah satu yang mencengangkan dewasa ini adalah permasalahan perkawinan beda agama. Penulis sudah mengadakan pengamatan di berbagai keluarga yang memeluk agama berbeda. Ada yang memilih untuk tetap menjadi Hindu meskipun istri/suaminya beragama lain. Adayang memilih untuk memeluk agama suami. Tapi di antara perkawinan  jenis ini, “paid bangkung” yang paling menyedihkan, paling tidak punya jati diri.
Ada sebuah keluarga yang ujungujungnya cerai karena meskipun perkawinannya dilangsungkan secara Islam, akan tetapi pihak keluarga Hindu tetap melakukan upacara secara Hindu “agar adil” katanya dan dapat mepamit di sanggah kemulan.

Dan ini kisah perkawinan yang melibatkan tiga agama, yaitu Islam, Kristen dan Hindu. Duduk persoalannya sebagai berikut: si perempuan, beragama Kristen, kawin dengan seorang laki-laki yang bergama Islam. Setelah memiliki anak dua, karena tidak mampu mempengaruhi suaminya untuk pindah ke Kristen, memilih untuk mencari pasangan lain meski masih terikat hubungan dengan suaminya.

Kali ini dipilih seorang pria Hindu, perpisahan melanda keluarga yang berlatar belakang Islam dan Kristen. Kedua-duanya tetap berkeinginan agar anak-anak mereka memeluk agama mereka masing-masing, toh akhirnya kedua anak mereka dilarang berat untuk pergi bersembahyang ke Gereja. Yang pengaruhnya paling kuat adalah dari paman-pamannya yang beragama Islam dan cukup rajin dalam mengaji.

Dikemudian hari, anak-anak mereka tumbuh besar, setelah dua puluh tahun mereka menapaki perkuliahan terbebas dari kungkungan orang tua, tapi tetap saja mereka pulang dipaksa untuk mengaji di mushola. Kini kedua anak itu tidak terurus, apalagi yang bontot, sering mabuk-mabukan, di suruh kuliah enggan, lebih memilih untuk tinggal di kota, sabu-sabu-pun diganyang juga.

Bahkan demi melihat anak-anak mereka, sebut saja namanya Yani dan Herwin memeluk agama Kristen, ketika mereka berdua bersekolah SMA di Sulawesi Tengah. Setamat sekolah mereka kembali ke kampungnya, dan kembali lagi menjadi Islam. Ini baru betul-betul seorang bapak yang kuat dalam memegang agama. Tiga tahun mengenyam pendidikan kekristenan, anak-anaknya bisa kembali lagi menjadi Islam.

Sayang pada akhirnya, si Yani memilih untuk memeluk agama Kristen sampai akhirnya melangsungkan perkawinan, sedangkan si Herwin tidak begitu fanatik dengan agama, malah mencaci kedua orang tua mereka karena sering bertengkar mengenai agama mereka. Sang ibu semakin pusing dibuatnya, hingga akhirnya memutuskan untuk bercerai.

Kini dia bersama-sama dengan lelaki Hindu, lima tahunan tidak dianugrahi seorangpun anak. Laki-lakinya yang berasal dari keturunan Sang mungkin bosan tiap hari diceramahi terus, diajak untuk memeluk Kristen, dirayu agar mau pergi ke Gereja sembahyang sekali saja. Lima tahun setelah itu, Sang menjadi kalap dan pergi ke Bali dengan alasan dipanggil keluarga
di Bali.

Sejak tahun 2006, Sang tidak kunjung pulang ke Sulawesi, tahun 2007 istrinya mencarinya ke Bali. Dua tahunan tidak pulang Sang rupanya sudah memperistri seorang wanita dari Bali yang lebih ayu dan memang bernama Ayu. Rupanya jalan yang ditempuh ini diberikan oleh seorang pengurus Parisada di Sulawesi sana; yang pernah dimintai solusi tentang masalah keluarganya, dan memintanya agar pergi ke Bali.

Diketahui suaminya sudah melakukan perkawinan lagi, istri yang beragama Kristen menggugat perkawinan suaminya ke Pengadilan Negeri Bangli. Tapi lama tidak mendapatkan tanggapan, lantaran kasusnya sebagaian besar terjadi di Sulawesi. Pengadilan Negeri Bangli memutuskan untuk menyerahkannya kepada Pengadilan di Sulawesi. Perkara dimenangkan oleh sang istri, tapi Sang tetap menjadi seorang Hindu bersama keluarga barunya di Bali. Hartanya di Sulawesi, sebagai harta gono-gini jatuh ke tangan
si istri lama.

Ibu yang beragama Kristen ini nekat sekali di dalam menyebarkan agama Kristen di desa transmigrasi, namun hasilnya nol, karena masyarakat transmigran ini memang sudah terikat oleh adat. Sepuluh tahun lebih baru perempuan gigih ini hanya mendapatkan pengikut satu orang, itupun lantaran terikat perkawinan, yaitu seorang putri Bali berpindah agama, karena seorang laki-laki suku asli yang sudah beragama Kristen meminangnya.

Proses peminangannya berlangsung alot. Parisada Desa dan Pengurus Adat yang sudah tahu akan terjadi hal pindah agama, kompak mengadakan perombakan awig-awig terutama tentang pindah agama: setiap orang yang berpindah agama akan dikenakan denda adat sebesar lima juta rupiah, dan bila meninggal dunia, tidak akan mendapatkan lahan kuburan sedikitpun, penguburannya diserahkan ke agama yang bersangkutan.

Hendaknya pengurus adat di Bali segera perombakan awig-awig, agar mengandung ketentuan tentang perpindahan agama, bukan hanya perpindahan penduduk saja.
=============================================================================================================

dikutip dengan berbagai penggubahan dari "koresponden media hindu Denpasar".

Kamis, 10 Februari 2011

TAJUK RENCANA,KOMPAS 07 FEBRUARI 2011

TAJUK RENCANA

Pemberantasan Korupsi Terancam

Sekurang-kurangnya untuk fase sekarang, kecemasan itu yang kita rasakan. Pemberantasan korupsi terancam gagal. Sungguh ironis dan kontradiktif. Mengapa perasaan itu muncul? Kecemasan akan terancam gagalnya pemberantasan korupsi justru muncul saat langkah-langkah pemberantasan sedang mencapai periode klimaks. Apa dasar pendapat itu? kita saksikan pemerintah telah menegaskan komitmennya menuntaskan kasus perpajakan yang dilakukan Gayus Tambunan. Di antara komitmen itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menugaskan Wapres Boediono mempelajari secara komprehensif, termasuk mengambil langkah selanjutnya. Presiden mengatakan tidak saja menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi, tetapi juga siap melakukan tindak lanjut yang diperlukan. Jaksa Agung dan Kapolri bekerja sama dan bersinergi dengan KPK berkonsultasi dan akan mengambil tindakan konkret. Partai politik, antara lain lewat wakilnya di DPR, juga mengentakkan kembali komitmen dan kewibawaannya memberantas korupsi. Rakyat melalui berbagai forum menunjukkan kebulatan tekad dan dukungan. Korupsi sebagai fakta dan masalah akhir-akhir ini juga diungkapkan dengan fakta dan angka. Sebut, misalnya, fakta dan angka tentang 17 gubernur yang masih menjabat ataupun mantan gubernur serta pejabat lain di daerah di Indonesia yang terlibat korupsi, bahkan sudah menjadi tersangka. Jumlah dan beragam kasusnya membuat kita geleng-geleng kepala, sakit hati, sekaligus kecil hati. Perasaan prihatin dan gundah bertambah ketika KPK menahan sejumlah anggota DPR 1999-2004 dari beberapa fraksi. Tuduhan terhadap politisi anggota DPR itu sudah lama tersiar dan diketahui masyarakat. Sekalipun sudah lama diketahui, reaksi publik membangkitkan rasa prihatin yang mendalam dan meluas. Meski sebagai kabar-kabur sudah lama beredar, perasaan ”kaget” terasa kuat tatkala berita itu dibuka dengan ditangkapnya sejumlah politisi yang juga anggota DPR. Sementara itu, tampil pula suatu reaksi subyektif dan solider dari politisi satu partai, terutama dari sesama anggota DPR. Reaksi disertai semacam sikap dan aksi yang menimbulkan tanda tanya. Contohnya seberapa jauh reaksi sementara anggota DPR itu disertai rasa solidaritas. Sekurang-kurangnya dipertanyakan sikap Komisi III DPR menolak kehadiran dua unsur pimpinan KPK, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, dalam rapat DPR dengan KPK. Seberapa jauh dipengaruhi oleh ditahannya anggota DPR yang terlibat kasus cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI. Apa yang kita khawatirkan dari perkembangan tersebut? Kita khawatir seberapa jauh kasus itu dan juga kasus seperti Bank Century bisa memengaruhi kebulatan tekad publik untuk benar-benar dan secara konsisten serta konsekuen memberantas korupsi? Kita cemas dan khawatir jika kebulatan tekad dan komitmen itu surut lagi dan terbagi-bagi lagi kebulatan tekad kita bersama.

***
Soal Arah Pergolakan Timteng
 
Arah pergolakan di Timur Tengah masih sulit diramalkan, tetapi mulai dibandingkan dengan situasi di Eropa Timur akhir dasawarsa 1980-an. Mungkinkah skenario perubahan di Eropa Timur sekitar 30 tahun lalu akan terulang di kawasan Timteng? Tidak ada yang berani meramalkan. Gerakan prodemokrasi di Eropa Timur merontokkan satu per satu kekuasaan komunisme. Uni Soviet pun ambruk dan Perang Dingin berakhir. Perubahan besar menerjang semua negara Eropa Timur, tanpa terkecuali. Dunia terkesima atas perkembangan yang berlangsung di luar dugaan itu. Gelombang perubahan seperti menggulung ibarat tsunami sejak Tembok Berlin dirobohkan pada 1989. Bagaimana dengan Timteng? Kawasan Timteng tidak mempunyai pusat gravitasi politik seperti Tembok Berlin. Para pengamat menyatakan, Kairo bukanlah Berlin. Tunis, ibu kota Tunisia, tidak bisa disamakan dengan Berlin. Begitu juga Sana’a, ibu kota Yaman. Meski banyak perbedaan, tuntutan reformasi dan demokratisasi di beberapa negara Timteng saat ini praktis sama kerasnya seperti di Eropa Timur akhir dasawarsa 1980-an. Gemuruh seruan itu benar-benar mengusik dan menggetarkan semua pemimpin di kawasan Timteng yang umumnya memerintah secara tidak demokratis. Apalagi kaum demonstran tidak hanya menuntut reformasi dan demokratisasi, tetapi juga pengunduran diri para pemimpin otoriter dan korup. Persoalan berikutnya tentu saja menyangkut pemindahan kekuasaan yang diharapkan akan memberikan ruang bagi proses demokratisasi dan penghargaan terhadap hak asasi manusia. Tidak sedikit pula yang mencemaskan kemungkinan militer atau kaum ekstremis membajak gerakan rakyat di Mesir atau negara-negara tetangganya untuk mengambil alih kekuasaan. Jika hal itu sampai terjadi, proses demokratisasi kembali sulit dilaksanakan. Persoalan lebih pelik dan krisis diperkirakan akan berkepanjangan. Pesimisme memang mulai muncul ketika rakyat Mesir tidak kompak dalam gerakan prodemokrasi dan menuntut pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak. Rakyat Mesir terkesan mudah diadu domba sehingga muncul kelompok pendukung dan penentang Mubarak. Kenyataan itu memperlihatkan situasi kontras dengan gerakan di Eropa Timur yang memang memiliki latar belakang budaya, mentalitas, dan kondisi persoalan yang berbeda. Atas pertimbangan itu, apa yang cocok di Eropa Timur belum tentu sesuai dengan kondisi Timteng. Bangsa-bangsa Timteng diharapkan dapat menemukan jalannya sendiri menuju proses demokratisasi. Sebagai tantangan mendesak tentu saja, bagaimana pergolakan di Mesir dan para tetangganya saat ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan memburuk, yang dapat membawa risiko pertumpahan darah lebih banyak.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

kesimpulan dan pendapat :

pemberantasan korupsi terancam
---------------------------------------
pembantasan korupsi pada negeri ini terancam gagal, kecemasan akan kegagalan dalam pemberantasan korupsi terjadi saat langkah langkah pemberantasaan mencapai tahap puncak. menurut pendapat saya sendiri,pemberantasan korupsi harus dilakukan berdasarkan jalur hukum dan tidak memandang siapa saja pelaku kejahatan korupsi,kebanyakan pemerintah tidak tegas menindak korupsi karena masih sering memandang status pertemanan dan materi yang menjadi pemenangnya. contoh dalam masalah Gayus Tambunan,mengapa sampai sekarang biang dari kejahatan korupsi yang dilakukan Gayus tidak dapat di ketahui? karena tidak ada satu pun pemerintah yang menindak tegas masalah ini,karena mereka mudah di iming imingi materi yang dimiliki oleh Gayus Tambunan. pemerintah harus bertindak lebih tegas,pemerintah pun harus bisa mengesampingkan kepentingan pribadi dan mendahulukan kepentingan bersama. dengan merajalela korupsi di negeri ini,maka kehidupan di negara Indonesia ini pun tak akan maju. yang kaya bertambah kaya dan yang susah semakin susah.


soal arah pergolakan timteng
----------------------------------
protes atas penurunan jabatan presiden mesir yang memerintah selama lebih dari 30 thn,merupakan protes warga mesir yang meminta kebijakan demokrasi dan tuntutan reformasi pada pemerintah yang  selama ini memerintah secara tidak demokratis. protes warga mesir juga menginginkan turunnya Husni Mubarak dan para pemimpin pemimpin yang korup dan otoriter. pendapat saya terhadap masalah ini,harus adanya persatuan warga yang memang menginginkan terjadi nya perdamaian dan demokratisasi pada negara tersebut. pemerintah pun harus mendengarkan suara yang di kleuarkan oleh rakyat jika dirasa kondisi negara sudah tidak memungkin kan dan kondusif untuk di lakukannya pertahanan pemerintahan.

Senin, 03 Januari 2011

CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF ( NPM GANJIL)

PARAGRAF :

Pada hakekatnya pekerja adalah aset perusahaan yang perlu mendapat perlindungan mengenai keselamatan dan kesehatan kerjanya. Pada masa lalu program keselamatan kerja bersifat mengatasi kecelakaan yang sudah terjadi tetapi sekarang lebih bersifat preventif yakni memperkirakan apa yang akan terjadi. Bila akibat kerja dapat dihindarkan perlu dilakukan upaya kuratif dan rehabilitatif. Pekerja yang mengalami cacat kerja akan dievaluasi serta ditetapkan tingkat kecocokannya sebelum menerima Jamsostek. Selanjutnya pekerja akan diberikan tawaran asuransi selain asuransi untuk dirinya juga keluarganya.

Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal paragraf (Deduktif), yaitu pekerja adalah aset perusahaan yang perlu mendapat perlindungan mengenai keselamatan dan kesehatan kerjanya.

IRMA NURFAJRIATI
11108039
3 KA 20 

Kamis, 11 November 2010

KALIMAT

CERPEN BERJUDUL : DIA PACAR KU

Pagi itu masih buta. Kabut belum pergi. Jalanan jakarta masih lengang. Kebisingan pun belum terasa begitu menyengat telinga. Tapi, pagi itu di bawah pinggiran jembatan penyeberangan jalan raya banyak orang berkerumun. Kerumunan orang yang tak biasa. Menutup hidung, mengerutkan dahi, menyunggingkan alis. Itulah ekspresinya. Kerumunan ini bukan kerimunan orang canda ria. Sesosok laki-laki beseragam SMA tergeletak di sana. Di dada sebelah kanan bertuliskan Arianto Nugraha. Seragam putihnya berbalut warna merah. Warna merah itu darah. Darah dari kepalanya. Di punggungnya, ia masih menggendong tas berwarna hitam.
Tak lama kemudian polisi datang memasang garis polisi sepanjang tubuh Arianto. Para polisi langsung melakukan identifikasi dan mengumpulkan para saksi. Wartawan-wartawan memotret Arianto dengan sepuasnya. Arianto Nugraha bagai selebritis seketika itu pula.

* * *
Esok harinya, foto Arianto Nugraha terpampang di halaman utama koran-koran Ibu Kota dan menjadi wacana orang banyak.
“Mengejar Cinta dapatkan Maut.” Kata seorang pembeli koran membaca sebuah judul berita.
“Mana, sini saya lihat!“ Ujar temannya sambil mengambil koran yang dipegang oleh temannya itu. Setelah membayar koran yang dibeli, mereka berdua bergegas naik bus yang telah mereka nanti, mengantarkan mereka ke tempat mereka kerja.
“Apa isi berita tadi?“ Kata seorang pembeli koran tadi setelah mereka turun dari bus.
“Menurut koran yang saya baca ini, siswa SMA tewas mengenaskan karena ingin segera menemui pacarnya, namun ia tidak bisa menjaga keseimbangan ketika ada mobil di hadapannya hingga motornya menabrak tangga jembatan penyeberangan. Keterangan ini di dapat dari isi pesan singkat di handphone korban dan keterangan para saksi yang ada di TKP.”
“Ouh... sudah bukan hal yang aneh lagi, mungkin saja saat itu korban dalam keadaan mabuk, namanya juga anak muda.” Katanya polos.
“Jadi, apa penyebab sebenarnya?”
“Sudahlah jangan dipikirkan. Ayo kita masuk kerja!”
Berita tersebut sangat mengejutkan keluarga Arianto dan mereka enggan untuk dimintai keterangan.

* * *
Hari telah berganti minggu, namun wacana orang-orang tak berganti masih tentang Arianto terlebih karena kesimpangsiuran penyebab tewasnya Arianto. Karena terburu-buru, karena dalam keadaan mabuk, ataukah karena kesalahan mobil yang ada di depannya. Keluarga Arianto pun semakin rapat mengunci mulut dan menutup telinganya atas tanggapan orang-orang tehadap kejadian yang menimpa salah satu anggota keluarganya itu. Keadaan ini menjadi tantangan bagi para penyaji berita untuk mengungkap apa dan siapa Arianto itu.

* * *
Seminggu berselang ketika orang-orang mulai melupakan Arianto, sebuah acara talk show televisi membedah Arianto. Ini mengingatkan mereka pada sosok laki-laki berseragam SMA yang ditemukan tewas di bawah pinggiran jembatan penyeberangan.
“Selamat malam hadirin di studio dan pemirsa di rumah.” Sapa pembawa acara.
“Dua minggu yang lalu, sesosok laki-laki berseragam SMA ditemukan tewas di bawah pingggiran jembatan penyeberangan. Dia adalah Arianto. Apa dan siapa Arianto. Mari kita ketahui bersama-sama.” Sambung pembawa acara
“Hadirin dan pemirsa. Di studio kami, kini telah hadir saudari Sinta. Ia adalah pacar dari Arianto. Selamat malam?”
“Malam, Mbak.” Sambil tersenyum. “Sebelumnya saya ingin menegaskan bahwa saya hanya teman dari almarhum Arianto. Mungkin satu bulan yang lalu kita memang pernah menjalin hubungan,” ucap Sinta menegaskan.
“Jadi, Anda sudah tidak berhubungan lagi dan hanya berteman saja?”
Sinta hanya mengangguk sambil tersenyum.
“Baiklah. Dari mana Anda kenal Arianto?” Tanya pembawa acara mengawali perbincangan
“Saya kenal Arianto ketika sekolah saya mengadakan pertandingan persahabatan bola basket dengan sekolahnya. Ketika itu, Arianto menjadi kapten tim dan memenangkan pertandingan. Sebagai perempuan normal, siapa yang tidak tertarik akan sosok Arianto yang tenang, bertubuh atletis, dan tampan itu. Tapi, saya hanya bisa mengaguminya diam-diam sampai suatu ketika kira-kira satu bulan kemudian, Putra, kapten tim basket sekolah saya menyampaikan ketertarikan Arianto kepada saya. Dari situ kami mulai dekat dan saling mengenal.”
“Putra, tadi Anda berkata Putra?” Kata pembawa acara memotong ucapan Sinta.
“Ya.”
“Apa hubungan Putra dengan Anda dan Arianto?”
Putra itu teman satu sekolah saya. Mungkin Arianto mengenal Putra ketika mereka mengikuti pertandingan persahabatan bola basket kala itu. Karena mereka berdua masing-masing sebagai kapten tim.” Jelas Sinta.
“Bisa Anda hubungi Putra agar hadir disini untuk memberikan keterangan?”
“Akan saya coba.” Sinta menghubungi Putra.
Sinta menutup teleponnya, “Katanya dia bersedia dan akan tiba sekitar 30 menit lagi.”
“Baiklah, kita akan tunggu kehadiran Putra di studio kami.”
“Lalu bagaimana kelanjutan hubungan Anda dengan Arianto?”
“Awalnya, saya merasa nyaman. Saya sering dibawanaya ke mall, spa, maupun salon. Saya merasa senang karena Arianto tidak seperti cowok kebanyakan yang enggan mengantar cewek ke tempat-tempat seperti itu, apalagi untuk mengajaknya. Lama kelamaan, saya menjadi risi karena Arianto terlalu sering mengajak saya ke tempat-tempat saperti itu. Apalagi, kalau sudah pergi ke salon, malah Arianto yang lebih banyak perawatannya dibanding saya hingga akhirnya saya putuskan untuk menyudahi hubungan kita.”
Tanpa sempat mengomentari dan bertanya lebih banyak, pembawa acara menyambut kahadiran Putra yang memang telah datang ke studio.
“Selamat malam Putra.”
“Selamat malam, Mbak.”
“Menurut Sinta, Anda ini teman dari Arianto. Benar itu?” Tanya pembawa acara menegaskan.
“Iya benar,” jawab Putra singkat
“Kalau begitu, siapa dan dari mana Anda kenal Arianto?“
“Saya kenal Arianto dari pertandingan persahabatan bola basket yang diadakan sekolah saya dengan sekolahnya. Dari situ saya mengenal Arianto. Kami banyak kesamaan, terutama masalah kami dengan perempuan dan itu membuat kami semakin dekat. Saya dan Arianto pun menjalin suatu hubungan,“ ucap Putra sambil tersenyum-senyum.
“Dan Arianto yang tewas di bawah pinggiran jembatan penyeberangan jalan raya itu, dia Arianto pacarku,” sambung Putra dengan nada dingin.
Pernyataannya mengejutkan semua orang.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KALIMAT :
1. Sesosok laki-laki beseragam SMA tergeletak di sana 
    keterangan : subjek (sesosok laki-laki) pelengkap (berseragam SMA tergeletak) keterangan tempat (di sana)
    kalimat di atas merupakan kalimat yang salah,karena tidak terdapat unsur predikat pada kalimat tersebut.
   
2. Wartawan-wartawan memotret Arianto dengan sepuasnya
    keterangan : subjek (wartawan) predikat (memotret) objek (arianto) pelengkap (dengan sepuasnya)
    kalimat diatas merupakan kalimat benar ,karena memenuhi syarat lengkap sebuah kalimat yang terdiri dari SPOK

3. mereka berdua bergegas naik bus yang telah mereka nanti
    keterangan : subjek (mereka) keterangan tempat (bergegas naik bus) pelengkap (yang telah mereka nanti )
    kalimat diatas adalah kalimat salah,karena tidak lengkapnya syarat sebuah kalimat.

4. siswa SMA tewas mengenaskan karena ingin segera menemui pacarnya
    keterangan : subjek (siswa SMA) predikat (tewas mengenaskan) keterangan (karena ingin segera menemui)  objek  (pacarnya) 
     kalimat diatas adalah kalimat benar karena memenuhi syarat sebuah kalimat yaitu terdiri dari SPOK 

5.  sebuah acara talk show televisi membedah Arianto
     keterangan : subjek (sebuah acara) keterangan tempat (talk show televisi) predikat (membedah) objek (arianto)
     kalimat diatas adalah kalimat benar,karena mengandung semua syarat untuk sebuah kalimat yaitu SPOK 
6. Dia adalah Arianto
    keterangan : subjek (dia) objek (adalah rianto)
  kalimat diatas merupakan kalimat benar hanya saja,dikhususkan menjadi dia(diterangkan) adalah arianto(menerangkan)

7. Arianto menjadi kapten tim dan memenangkan pertandingan
    keterangan : subjek (arianto) keterangan (menjadi tim kapten) predikat (memenangkan) objek (pertandingan)
    kalimat diatas merupakan kalimat benar karena mengandung semua syarat terbentuknya kalimat yaitu SPOK .

8. Putra itu teman satu sekolah saya
    keterangan : objek (putra) keterangan tempat (itu teman satu sekolah) subjek (saya)
    kalimat diatas adalah kalimat benar,hanya saja gramatikal nya tidak selalu subjek yang berada di awal kalimat.

IRMA NURFAJRIATI
11108039
3 KA 20

Selasa, 19 Oktober 2010

EJAAN DAN DIKSI PADA ARTIKEL

ARTIKEL YANG BERSANGKUTAN : 

Menonton TV Penyebab Obesitas pada Anak

Kegemukan pada anak biasanya terjadi karena beberapa faktor antara lain faktor genetik yaitu keturunan dari keluarga yang memiliki bibit obesitas, faktor lingkungan, nutrisional, dan aktivitas. 

Delapan faktor yang berhasil diidentifikasi para ahli sebagai faktor penyebab kegemukan adalah :

* Kegemukan pada orang tua
* Berat badan saat lahir
* Pada usia 3 tahun, menghabiskan 8 jam seminggu untuk menonton TV
* Pertambahan berat badan yang cepat hingga anak berusia 2 th
* Pertambahan berat badan yang cepat pada tahun pertama usia pada usia 3 th,
* Waktu tidur kurang dari 10,5 jam setiap malamnya
* Ukuran tubuh saat usia 8 bulan dan 18 bulan
* Perkembangan yang dini dari lemak tubuh di usia pra sekolah, usia dimana yang seharusnya lemak tubuh belum meningkat
 

Para orang tua umumnya bahagia jika memiliki anak dengan berat badan subur, dibanding anak berbadan kurus namun sehat.

Penelitian yang dilakukan di Inggris terhadap 9.000 anak mengungkapkan bahwa televisi merupakan salah satu dari delapan faktor risiko penyebab kegemukan yang telah teridentifikasi.

Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi. Kelebihan energi inilah yang akhirnya disimpan dalam jaringan lemak. Faktor aktivitaslah yang membawa pengaruh pada akhirnya.

Sebuah penelitian menunjukan bahwa aktivitas anak cenderung menurun ketika anak tersebut lebih memilih melakukan aktivitas didalam rumah ketimbang diluar rumah seperti berenang, berolahraga, jalan-jalan, dll. Menonton televisi juga terbukti menurunkan aktivitas dan keluaran energi karena anak-anak menjadi kurang berjalan, bersepeda maupun naik turun tangga.
Untuk itu, perubahan dari gaya hidup sangatlah penting. Modifikasi gaya hidup sejak dini yang dimulai sejak kehamilan ibu, bayi, hingga masa anak-anak akan mengurangi resiko kegemukan di kemudian hari.

Semoga Informasi Ini berguna khususnya buat yang mempunyai buah hati yang masih dalam masa pertumbuhan.

--------------------------------------------------------------------
ejaan dan diksi yang salah:
  • memiliki  - mempunyai 
  • pertambahan - mertambahnya
  • seharusnya - semestinya
  • umumnya - kebanyakan 
  • dibanding - daripada
  • aktifitaslah - aktifitas
  • menunjukan - membuktikan
  • ketimbang - daripada
  • khususnya buat - terutama untuk 
  • mempunyai - memiliki                
[irma nurfajriati.3ka20.11108039}